Kelebihan dan Kekurangan POCO Pad M1, Worth It Beli Gak?

Kalau lo lagi nyari tablet yang bisa dipakai seharian tanpa harus mikir soal baterai, POCO Pad M1 adalah salah satu pilihan yang paling masuk akal.

Tablet ini hadir dengan baterai super besar 12.000 mAh yang langsung jadi identitas utamanya.

Dengan kapasitas segede itu, jelas banget kalau POCO nge-set perangkat ini buat mereka yang butuh tablet tahan lama entah buat nonton maraton, kerja santai, atau hiburan sepanjang hari.

Sebelum memutuskan buat beli, penting banget buat lo tahu kelebihan dan kekurangan POCO Pad M1 secara lebih mendalam.

Gue juga bakal kasih opini pribadi biar lo dapat gambaran yang lebih real.

Spesifikasi POCO Pad M1

Kelebihan POCO Pad M1

1. Baterai 12.000 mAh, Bisa Buat Maraton Tanpa Takut Lowbat

Daya tahan baterai adalah alasan utama kenapa tablet ini dilirik banyak orang.

Baterai 12.000 mAh ini bukan sekadar angka besar, tapi benar-benar memberikan pengalaman pemakaian yang tahan lama.

POCO mengklaim bahwa tablet ini mampu bertahan hingga sekitar 14 jam lebih saat dipakai buat nonton video nonstop.

Buat lo yang hobi marathon anime atau nonton drakor sampai lupa waktu, tablet ini bakal nemenin tanpa bikin panik.

Bahkan dalam mode siaga, POCO Pad M1 bisa bertahan sampai 83 hari, yang artinya kalau lo cuma pakai sesekali, lo bisa lupa kapan terakhir ngecas.

Kerennya lagi, tablet ini mendukung reverse charging 27W, jadi lo bisa memanfaatkan baterai jumbo ini buat ngecas perangkat lain.

Ibarat kata, tablet ini bisa jadi powerbank raksasa.

Buat gue pribadi, fitur ini berguna banget kalau lo lagi di luar dan HP lo lowbat, jadi lo tetap bisa ngandelin tablet ini sebagai penyelamat.

2. Pengalaman Multimedia Superior: Layar Cakep, Speaker Nendang

Buat lo yang demen hiburan, layar POCO Pad M1 rasanya bakal bikin betah.

Layarnya yang berukuran 12,1 inci dengan panel IPS LCD dan refresh rate 120Hz memberikan tampilan yang smooth dan nyaman dipandang.

Resolusi 2.5K membuat detail gambar terlihat tajam, cocok banget buat lo yang suka nonton film atau sekadar scroll media sosial dengan tampilan visual yang enak.

Ditemani dengan empat speaker yang sudah mendukung Dolby Atmos, pengalaman nonton jadi makin imersif karena suara yang keluar lebih lantang dan memiliki ruang suara yang luas.

Jujur, buat ukuran tablet di kelas mid-range, kualitas audio POCO Pad M1 ini di atas ekspektasi.

Gue bisa bilang bahwa kualitas layar dan speakernya udah memberikan vibe “premium” meskipun harganya jauh lebih terjangkau.

3. Performa Kencang Snapdragon 7s Gen 4, Stabil Buat Harian

Ngomongin performa, POCO Pad M1 mengandalkan chipset Snapdragon 7s Gen 4 dengan fabrikasi 4 nm yang membuatnya tetap adem dan efisien saat dipakai.

Chipset ini memang bukan yang paling kencang di pasar, tapi buat harian kayak browsing, belajar online, meeting, multitasking, sampai gaming ringan, semuanya bisa dijalanin dengan mulus.

RAM 8 GB LPDDR4X dan penyimpanan 256 GB UFS 2.2 juga bikin pengalaman penggunaan makin nyaman.

Lo bisa buka banyak aplikasi tanpa terasa berat, dan kapasitas penyimpanannya cukup lega buat koleksi film, file kuliah, atau aplikasi editing ringan.

Dari pengalaman gue dengan chip ini di perangkat lain, performanya stabil dan jarang bikin emosi.

4. Masih Dikasih Audio Jack 3.5 mm, Aman Buat Pecinta Wired Audio

Gue tau gak semua orang butuh jack audio di 2025, tapi keberadaannya tetap penting buat sebagian pengguna.

POCO Pad M1 masih menyediakan port 3.5 mm dengan dukungan Hi-Res Audio 24-bit/192kHz.

Buat lo yang punya headset kabel favorit, kualitas suaranya bakal lebih stabil dan tanpa delay.

Ini juga enak kalau lo suka nonton sambil berjam-jam tanpa harus mikir baterai TWS.

5. Support Stylus & Keyboard, Jadi Fleksibel Buat Produktivitas

POCO Pad M1 juga bisa di-upgrade jadi perangkat produktivitas.

Tablet ini mendukung POCO Focus Pen (stylus aktif) dan keyboard case yang dijual terpisah.

Stylus-nya enak dipakai buat catatan, sketsa, atau anotasi dokumen.

Sedangkan keyboard case membuat tablet ini bisa berubah fungsi jadi semacam mini laptop.

Walaupun dua aksesorinya ini gak termasuk dalam paket standar, gue justru lihat ini sebagai fleksibilitas.

Lo bisa beli kalau memang butuh, dan lo bisa skip kalau cuma pengen tablet buat hiburan.

Buat gue, ini adalah kelebihan yang memperluas fungsi POCO Pad M1 tanpa memaksa lo keluar biaya lebih dari awal.

Kekurangan POCO Pad M1

1. Charging Lambat 33W, PR Buat Baterai Segede Ini

Satu-satunya hal yang paling mengganggu dari tablet ini adalah kecepatan pengisiannya.

Dengan kapasitas baterai sebesar ini, 33W itu berasa banget kurangnya.

Waktu pengisian dari 0 sampai penuh bisa makan waktu 2 sampai 3 jam.

Jadi lo harus nyiapin waktu khusus buat ngecas atau memastikan tablet tetap dicolok sebelum dipakai.

Menurut gue, ini risiko yang harus lo siap terima.

Kalau lo adalah tipe pengguna yang sering butuh alat siap pakai dalam waktu singkat, tablet ini mungkin agak bikin geregetan.

2. Tidak Ada Sensor Sidik Jari, Keamanan Kurang Maksimal

POCO Pad M1 cuma mengandalkan Face Unlock sebagai metode buka kunci, dan ini jujur agak kurang aman dibanding fingerprint.

Face Unlock pada tablet biasanya lebih mudah kebobol, terutama di kondisi cahaya tertentu.

Buat lo yang simpan data penting, tentu ini kurang ideal.

Gue pribadi lebih nyaman kalau tablet punya sensor sidik jari, entah itu di tombol power atau di dalam layar. Di tahun 2025, absennya fitur ini terasa cukup mengganjal.

3. Kamera Standar, Cuma Buat Kebutuhan Basic

Kamera belakang 8 MP dan kamera depan 8 MP di POCO Pad M1 memang bisa dipakai buat kebutuhan basic kayak video call atau foto dokumen.

Tapi kalau lo berharap lebih, hasil fotonya mungkin bakal mengecewakan.

Di kondisi cahaya minim, fotonya sering terlihat kurang tajam dan banyak noise.

Risikonya?

Lo gak bisa ngandelin tablet ini buat kebutuhan konten visual yang serius.

Tapi wajar juga sih, karena tablet memang bukan perangkat utama buat fotografi.

4. Port USB Type-C 2.0 Kurang Gahar

Di saat kompetitor sudah banyak yang memakai port USB 3.0 atau bahkan 3.2, POCO Pad M1 masih bertahan dengan USB Type-C 2.0.

Ini membuat kecepatan transfer datanya lebih lambat dan gak bisa dipakai buat output video ke monitor eksternal.

Buat pengguna yang suka multitasking atau kerja dengan layar tambahan, ini bisa jadi keterbatasan.

5. Nggak Ada NFC, Minus Buat Pengguna Urban

Absennya NFC mungkin bukan masalah gede buat sebagian orang, terutama karena ini tablet.

Tapi di kota-kota besar, NFC itu berguna banget buat cek saldo e-money, tap-to-pay, atau pairing perangkat tertentu secara cepat.

Dengan tidak adanya NFC, beberapa aktivitas sederhana jadi gak bisa lo lakukan melalui tablet ini.

Kesimpulan: Worth It Gak POCO Pad M1?

POCO Pad M1 menurut gue adalah tablet yang menawarkan value luar biasa untuk lo yang butuh perangkat hiburan dan produktivitas ringan.

Layarnya besar, speaker-nya mantap, performanya stabil, dan baterainya bikin lo bebas dari colok-charger terus-terusan.

Bahkan kalau lo gamer casual atau mahasiswa yang butuh tablet multifungsi, perangkat ini gampang banget direkomendasikan.

Tapi tentu aja, tablet ini bukan tanpa kompromi.

Kecepatan ngecas yang lambat, absennya fingerprint, port USB yang ketinggalan zaman, sampai kamera biasa aja membuatnya kurang cocok buat lo yang butuh kepraktisan maksimal.

Kalau lo tipe pengguna yang mengutamakan pengalaman premium atau kerja berat, ada opsi lain yang mungkin lebih pas.

Secara keseluruhan, menurut gue POCO Pad M1 layak banget dibeli selama kebutuhan lo sesuai dengan fokus utama tablet ini: baterai badak, multimedia mantap, dan performa stabil buat harian.