Samsung kembali meramaikan pasar smartphone kelas mid range dengan merilis Galaxy A56 5G.
HP Samsung terbaru ini membawa sejumlah peningkatan yang menarik dibandingkan pendahulunya, Galaxy A55 5G.
Tanpa menaikan harga, sebagian orang mungkin bakal menganggap Samsung Galaxy A56 5G ini menawarkan value for money yang lebih baik dibanding Galaxy S24 atau S25 veri standar.
Salah satu perubahan yang paling mencolok dari Galaxy A56 5G ini ada di layarnya. Ukurannya membesar dari 6,6 inci menjadi 6,7 inci, namun bodinya justru lebih tipis dan ringan.
Samsung juga berhasil memangkas bezel, sehingga layarnya lebih luas tanpa harus membuat ukuran smartphone lebih besar.
Untuk dapur pacunya, Galaxy A56 5G menggunakan Exynos 1580 yang merupakan chipset terbaru dari Samsung.
Sektor kameranya tidak mengalami perubahan. Namun resolusi kamera depannya berubah dari 32MP menjadi 12MP. Meskipun resolusinya kecil, tapi hasil jepretannya ternyata lebih baik.
Untuk meningkatkan kualitas hasil kameranya, Samsung mengandalkan teknologi AI, khususnya untuk kondisi low light.
Hal menarik lainnya ada pada pengisian dayanya yang lebih besar menjadi 45 watt yang kemampuannya lebih ngebut dari Galaxy S25 versi standar.
Keunggulan terbesar lainnya dari Galaxy A56 ini adalah dukungan update OS hingga 6 tahun.
Sangat jarang smartphone kelas mid range menawarkan dukungan software selama ini lho!
Spesifikasi Samsung Galaxy A56 5G
Spesifikasi Samsung Galaxy A56 5G | |
---|---|
UMUM | |
Tahun Rilis | 2025 |
Jaringan | 2G, 3G, 4G, 5G |
SIM Card | Nano-SIM + Nano-SIM |
e-SIM | Ya |
BODY | |
Dimensi | 162.2 x 77.5 x 7.4 mm |
Berat | 198 gram |
Material | Depan: Kaca Belakang: Kaca Frame: Plastik |
Proteksi | Gorilla Glass Victus+, IP67 |
LAYAR | |
Tipe | Super AMOLED |
Ukuran | 6.7 inci |
Resolusi | 1080 x 2340 pixels |
Refresh Rate | 120 Hz |
Rasio | 19.5:9 |
Kerapatan | ~385 ppi |
Kecerahan | 1200 nits (HBM), 1900 nits (peak) |
Rasio Layar ke Bodi | ~87.7% |
HARDWARE | |
Chipset | Exynos 1580 (4 nm) |
CPU | Octa-core: 1×2.9 GHz Cortex-A720 3×2.6 GHz Cortex-A720 4×1.9 GHz Cortex-A520 |
GPU | Xclipse 540 |
MEMORY | |
RAM | 8GB, 12GB, LPDDR5 |
Memori Internal | 128GB, 256GB, UFS 3.1 |
Memori Eksternal | Tidak Ada |
KAMERA UTAMA | |
Triple | 50 MP (wide) f/1.8 8 MP (ultrawide), f/2.2 5 MP (makro) f/2.4 |
Fitur | PDAF, OIS; Ultrawide: FoV 123˚; Umum: LED flash, HDR, panorama; Video: 4K@30fps, 1080p@30/60fps, gyro-EIS |
KAMERA DEPAN | |
Single | 12 MP (wide), f/2.0 |
Fitur | Video: 4K@30fps, 1080p@30fps |
KONEKTIVITAS | |
WLAN | Wi-Fi 802.11 a/b/g/n/ac, dual-band, Wi-Fi Direct |
Bluetooth | 5.3, A2DP, LE |
Infrared | Tidak Ada |
NFC | Ada |
GPS | GPS, A-GPS, GALILEO, GLONASS, BDS, QZSS |
USB | Type-C 2.0, USB OTG |
BATERAI | |
Tipe | Li-Po |
Kapasitas | 5.000 mAh |
Fitur | Fast Charging 45W |
LAINNYA | |
OS (Saat Rilis) | Android 15, OneUI |
Sensor | Fingerprint (under display) akselerometer cahaya giroskop proksimitas kompas |
Jack 3.5 | Tidak Ada |
Speaker | Stereo |
Varian Warna | Awesome Lightgray, Awesome Graphite, Awesome Olive, dan Awesome Pink |
Fitur Lainnya | Circle to search, Object Eraser, Samsung Knox Vault 6x Upgrade OS, 6x Security Patch update |
HARGA | |
8/128GB | 6.199.000 |
8/256GB | 6.699.000 |
12/256GB | 7.199.000 |
HASIL PENGHUJIAN | |
Benchmark | AnTuTu: 908689 (v10) GeekBench: 3899 (v6) 3DMark: 1332 (Wild Life Extreme) |
Layar | 1213 nits max brightness |
Speaker | -26.2 LUFS (Baik) |
Ketahanan Baterai | Penggunaan Aktif: 12 Jam 8 Menit |
Kecepatan Charging | 0-100%: 1 Jam 13 Menit |
Harga Terbaru, Klik Tombol Dibawah
Desain Bodi
Samsung tetap mempertahankan dimensi bodi Galaxy A56 mirip dengan A55, namun layarnya sekarang sedikit lebih besar jadi 6,7 inci.
Ini bisa tercapai karena bezel-nya dipangkas, jadi layar lebih lega tanpa membuat bodinya ikut membengkak. Malah sekarang lebih tipis (7,4 mm) dan ringan (198 gram).
Materialnya juga premium dengan frame aluminium dan kaca Gorilla Glass Victus+ di bagian depan dan belakang.
Ini upgrade kecil dari Samsung Galaxy A55 5G yang cuma pakai Victus+ di depan aja.
Desain kamera juga sedikit berubah, sekarang modul kameranya tampak menyatu dan sedikit menonjol, mirip gaya Galaxy S25 series.
Bagian frame-nya punya finishing metalik doff yang kelihatan mewah. Desain sisi datar antara kaca depan dan belakang bikin tampilannya modern, meskipun sudut-sudutnya terasa agak tajam di tangan.
Tombol-tombolnya ditempatkan dengan nyaman, dengan sedikit tonjolan pada frame supaya jempol bisa bersandar tanpa menekan tombol.
Sayangnya, sensor sidik jarinya agak terlalu bawah, jadi kurang ergonomis dan kecepatannya juga nggak secepat kompetitor.
Secara keseluruhan, desain A56 terlihat minimalis dan solid.
Tapi saya punya satu catatan penting!
Beberapa kompetitor di harga serupa sudah punya rating IP68 atau bahkan IP69, sementara A56 masih IP67.
Baterai
Baterainya tetap 5.000 mAh seperti tahun lalu, tapi karena layar lebih besar dan chipset lebih kencang (Exynos 1580), daya tahannya sedikit turun.
Skor Active Use-nya sekarang 12 jam 8 menit, lebih rendah dari A55 karena durasi untuk gaming dan nonton video sedikit berkurang. Tapi untuk browsing justru sedikit meningkat.
Kalau dibandingin HP lain di kelasnya, A56 termasuk rata-rata. Masih lebih awet dari Xiaomi 14T.
Kecepatan Charging
Di sini ada upgrade menarik. Galaxy A56 mendukung fast charging 45W, dan dari hasil tes, bisa terisi penuh dalam 1 jam 13 menit.
Walau total waktu pengisian lebih lambat dari A55, tapi A56 lebih cepat di 15-30 menit pertama.
Dalam waktu 30 menit bisa mengisi hingga 65%.
Tapi kalau dibandingkan kompetitor, A56 masih ketinggalan. Beberapa pesaingnya sudah mendekati atau bahkan melewati 100W.
Penting: Kamu butuh kabel 5A khusus untuk bisa ngecas di 45W—dan kabel itu tidak dikasih di dalam box. Jadi harus beli terpisah.
Kalau kamu nggak terlalu suka fast charging, Samsung juga kasih opsi buat menjaga kesehatan baterai.
Misalnya membatasi pengisian hanya sampai 85% atau menonaktifkan fitur fast charging.
Speaker
Galaxy A56 pakai speaker stereo hybrid dengan speaker utama di bawah dan speaker kedua di atas yang juga jadi earpiece.
Soal suara, skornya ada di -26.2 LUFS (kategori “Bagus”), tapi kualitas suaranya justru yang menonjol.
Suara terdengar lebih dalam dan hangat, serta minim distorsi di volume tinggi dibanding HP sekelasnya.
Performa
Samsung Galaxy A56 hadir dengan chipset baru Exynos 1580, yang membawa peningkatan performa cukup signifikan dibanding pendahulunya, Exynos 1480 di Galaxy A55.
Chipset ini tidak hanya dibangun dengan proses fabrikasi yang lebih efisien, tapi juga menggunakan arsitektur CPU ARMv9 terbaru dan GPU berbasis AMD RDNA 3.
Chipset Exynos 1580 mengusung konfigurasi CPU octa-core, terdiri dari:
- 1x Cortex-A720 @ 2,9 GHz
- 3x Cortex-A720 @ 2,6 GHz
- 4x Cortex-A520 @ 1,9 GHz
Untuk pengolahan grafis, Samsung menggunakan GPU Xclipse 540 yang punya dua unit Work Group Processor, dua kali lebih banyak dari generasi sebelumnya.
Galaxy A56 tersedia dalam pilihan memori:
- 8GB RAM + 128GB storage
- 12GB RAM + 256GB storage
Seluruh varian menggunakan penyimpanan cepat UFS 3.1.
Hasil Benchmark: Lebih Baik dari A55, Tapi…
Dalam pengujian performa sintetis, Exynos 1580 menunjukkan peningkatan cukup jelas dibanding Exynos 1480:
- Performa CPU naik sekitar 17%
- Skor campuran (AnTuTu 10) meningkat hampir 11%
Peningkatan GPU bahkan mencapai 30%, terutama dalam tes grafis berat seperti 3DMark Wild Life Extreme
Namun sayangnya, Galaxy A56 masih belum bisa mengungguli beberapa pesaing di kelas harga menengah.
Misalnya, Xiaomi 14T dengan Dimensity 8300 dan OnePlus Nord 4 dengan Snapdragon 7+ Gen 3 menunjukkan performa lebih tinggi secara konsisten, baik dari sisi CPU maupun GPU.
Satu hal yang patut diapresiasi dari Galaxy A56 adalah kemampuannya menjaga performa tetap stabil dalam jangka panjang.
Dalam uji stress CPU, performa tetap stabil di kisaran 80%–100% dari maksimum.
Sementara itu, uji stres GPU menunjukkan skor kestabilan lebih dari 99%, yang artinya sangat ideal untuk gaming atau penggunaan berat tanpa khawatir throttling.
Kamera

Samsung Galaxy A56 masih mempertahankan sistem kamera utama yang identik dengan generasi sebelumnya, Galaxy A55.
Di bagian belakang, kamu tetap bakal menemukan konfigurasi:
- Kamera utama 50MP
- Kamera ultrawide 12MP
- Kamera makro 5MP
Namun, ada satu peningkatan yang cukup terasa yaitu kamera depan!
Dari sebelumnya 32MP, kini diganti dengan sensor 12MP yang kualitasnya jauh lebih baik, meski secara angka terlihat “lebih kecil.”
Sayangnya, spesifikasi lengkap dari kamera selfie ini belum banyak terungkap, tapi setidaknya kita tahu model sensornya pakai hardware yang lebih modern.
Aplikasi kameranya juga sudah diperbarui, dengan tampilan UI yang lebih rapi. Semua mode kamera kini ada di bagian bawah layar, dan elemen UI lainnya nggak lagi mengganggu tampilan viewfinder.
Soal kemampuan video, Galaxy A56 bisa ngerekam maksimal di resolusi 4K 30 FPS. Tapi kalau kamu pengen sensasi video yang lebih mulus di 60 FPS, kamu mesti nurunin resolusinya ke 1080p.
Menariknya, kemampuan ini berlaku buat semua kamera, baik depan maupun belakang.
Samsung juga nyediain fitur EIS (Electronic Image Stabilization) yang aktif di semua kamera dan semua resolusi. Jadi, kamu bisa dapetin hasil video yang tetap stabil walau sambil gerak.
Bahkan, kamu juga bisa gonta-ganti kamera waktu ngerekam, asalkan resolusinya masih sama. Fleksibel, kan?
Buat urusan foto, hasil jepretannya udah oke banget. Tajam, eksposurnya pas, dan rentang dinamis-nya luas.
Warna yang ditangkap juga cukup natural, tapi masih dikasih sedikit boosting biar lebih hidup, terutama kalau cahayanya bagus.
Mode low light juga nggak mengecewakan, noise-nya minim dan detail masih terjaga.
Salah satu yang paling kerasa peningkatannya ada di mode portrait. Kata Tech Spurt sih, Samsung bener-bener ngebut di bagian ini.
Warna kulit jadi lebih realistis, langit kelihatan lebih hidup, dan rumput punya tekstur yang lebih alami.
Balik lagi ke video, kamera utama emang jadi jagoannya. Saturasi warna tetap konsisten, apalagi kalau ngerekam di kondisi terang.
Tapi, ada satu catatan: autofocus-nya agak lambat buat ngunci fokus ke objek yang deket.
Meski begitu, fitur stabilisasi tetap jadi nilai jual utama di sektor video Galaxy A56 ini.
Alternatif Lain
Walaupun Samsung tetap mempertahankan harga peluncuran Galaxy A56 di angka Rp8 jutaan, kondisi pasar sekarang jauh berbeda dibanding tahun lalu. Persaingan makin sengit, terutama dari brand seperti Xiaomi.
Salah satu contoh lawan tangguh Galaxy A56 adalah Xiaomi 14T. HP ini dijual lebih murah tapi sudah pakai kamera telefoto khusus dan hasil fotonya lebih baik secara umum.
Kelebihan dan Kekurangan Samsung Galaxy A56 5G

Sama seperti HP lain, Samsung Galaxy A56 5G juga punya kelebihan dan kekurangan yang harus kamu perhatikan, diantaranya sebagai berikut.
Kelebihan Samsung Galaxy A56:
- Desain kokoh dan premium dengan Gorilla Glass Victus+, frame aluminium, rating IP67.
- Layar besar, terang, dan mendukung HDR10+.
- Performa oke dan tidak gampang panas.
- Kualitas video dan selfie bagus.
- Speaker stereo yang jernih.
- One UI 7 yang polished, dijanjikan 6 generasi update OS.
Kekurangan Samsung Galaxy A56:
- Tidak dapat charger dalam paket penjualan.
- Kecepatan pengisian biasa saja dan belum support wireless charging.
- Performa kamera belakang kurang memuaskan (kecuali video dan selfie).
- Tidak ada kamera telefoto.
- Proximity sensor virtual tidak sebaik sensor fisik.
- Tidak mendukung microSD.
- Harganya terlalu mahal saat rilis
Kesimpulan
Saya suka dengan hasil selfie, kualitas video, desain premium, dan layar Samsung Galaxy A56.
Namun sulit merekomendasikan HP ini dalam kondisi sekarang. Di atas kertas memang terlihat solid, tapi realitanya tidak menonjol dibanding kompetitor.
Kalau kamu ingin:
- Kamera lebih bagus? Banyak opsi yang lebih murah.
- Chipset lebih powerful? Banyak pilihan di bawah Rp6 jutaan.
- Baterai tahan lama dan pengisian cepat? Lagi-lagi, banyak pesaing yang lebih unggul.
Mungkin Galaxy A56 bakal lebih masuk akal kalau harganya sudah turun. Tapi di saat itu pun, masih banyak HP lain yang lebih worth it.
Bahkan kalau kamu memang “anak Samsung banget,” Galaxy S24 FE jelas lebih layak dipilih.