Kelebihan dan Kekurangan Tecno Spark 40, Beli atau Skip?

Kalau lo lagi cari HP harga 1 jutaan tapi pengin dapet pengalaman yang “nggak murahan”, Tecno Spark 40 jelas langsung masuk radar.

HP ini hadir sebagai penerus Tecno Spark 30, dan kelihatan banget Tecno nggak cuma sekadar ganti nama seri. Ada upgrade nyata, terutama di layar dan baterai.

Menurut gue pribadi, Spark 40 ini tipikal HP yang kelihatan sederhana di kertas spesifikasi, tapi ternyata punya beberapa kejutan menarik buat kelas entry level.

Cocok buat pelajar, orang tua, HP kedua, atau lo yang butuh device harian tanpa ribet. Tapi tentu aja, ada juga kompromi yang harus diterima.

Nah, biar nggak salah beli, kita bedah tuntas kelebihan dan kekurangan Tecno Spark 40 satu per satu.

Spesifikasi Tecno Spark 40

Kelebihan Tecno Spark 40

1. Scrolling Layar 120 Hz, Kerasa Banget Mulusnya

Salah satu hal paling “nendang” dari Tecno Spark 40 menurut gue adalah layarnya.

HP ini dibekali layar 6,67 inci dengan refresh rate 120 Hz, dan jujur aja, fitur ini masih tergolong langka di kelas harga entry level.

Buat gambaran, kebanyakan HP di rentang harga segini masih mentok di 60 Hz, bahkan 90 Hz aja udah dianggap bonus.

Dengan 120 Hz, lo bakal langsung ngerasa perbedaannya saat scroll media sosial, buka menu, pindah aplikasi, sampai sekadar geser-geser home screen.

Animasi kelihatan lebih halus dan responsif, bikin HP terasa lebih “mahal” dari harga aslinya.

Lo bisa bandingin langsung dengan HP 60 Hz

Scroll TikTok atau Instagram Reels di Spark 40 kerasa lebih smooth, mata nggak cepat capek, dan pengalaman pakai harian jadi lebih nyaman.

2. Baterai Lebih Awet, Ngecas Juga Makin Ngebut

Tecno Spark 40 dibekali baterai 5.200 mAh, naik 200 mAh dibanding Spark 30.

Di atas kertas memang kelihatannya kecil, tapi di pemakaian nyata, ini cukup ngaruh, apalagi buat HP dengan spek yang nggak terlalu haus daya.

Yang bikin makin menarik, daya pengisiannya naik ke 45W.

Ini termasuk kencang banget buat HP murah. Bahkan menurut hasil pengujian Eugoson Quorch, pengisian dari 0–100% cuma butuh sekitar 65 menit.

Artinya apa buat pengguna?

Lo bisa ngecas pagi sebelum berangkat, atau sebentar sebelum keluar rumah, dan baterai udah cukup buat dipakai seharian penuh: chat, YouTube, Google Maps, dan medsos tanpa waswas lowbat.

3. Bodi Tipis, Ringan, tapi Tetap Tahan Banting

Dari sisi desain, Tecno Spark 40 tampil beda dibanding pendahulunya.

Modul kamera belakangnya cukup lebar, berisi tiga lingkaran kamera dan satu LED flash, dengan warna modul yang disamain sama bodi.

Hasilnya kelihatan lebih simpel dan rapi, nggak norak.

Varian warnanya juga cakep: Mirage Blue, Ink Black, Titanium Grey, dan Veil White.

Semuanya pakai finishing matte halus yang nggak gampang ninggalin sidik jari.

Yang bikin gue cukup respect, bodinya tipis 7,67 mm dengan bobot 188 gram, tapi sudah sertifikasi IP64. Artinya tahan debu dan percikan air.

Tecno juga klaim HP ini tahan jatuh dari ketinggian 1,5 meter, buat pemakaian harian yang ceroboh dikit, ini jelas nilai plus.

4. Kamera Masih Layak, Video Bisa Sampai 2K

Secara resolusi, kamera utama Tecno Spark 40 memang turun dari 64 MP ke 50 MP.

Tapi menurut gue, angka megapiksel bukan satu-satunya penentu hasil foto.

Kamera utamanya punya bukaan f/1.6 dan dukungan PDAF, jadi fokusnya cukup cepat.

Untuk foto siang hari, hasilnya masih oke buat dokumentasi harian dan media sosial.

Yang menarik, rekaman video kamera belakang bisa sampai 2K 30 FPS, fitur yang masih jarang di HP sejutaan.

Kamera depannya 8 MP dengan video 1080p 30 FPS, cukup buat video call dan konten ringan.

Catatan penting: kamera Tecno Spark 40 beda jauh sama Spark 40 Pro, jadi jangan samain ekspektasinya.

Simak kelebihan dan kekurangan Tecno Spark 40 Pro disini.

5. Stereo Speaker DTS, Jarang Ada di Kelas Entry Level

Tecno Spark 40 sudah pakai stereo speaker, dengan speaker utama di bawah dan speaker kedua di atas yang menyatu dengan earpiece.

Dituning oleh DTS Audio, suaranya cukup jernih dan lantang buat nonton YouTube atau main game kasual.

Memang bass-nya nggak terlalu nendang, tapi wajar.

Untungnya, audio jack 3,5 mm masih ada, jadi lo tetap bisa pakai earphone favorit buat pengalaman audio yang lebih mantap.

Kekurangan Tecno Spark 40

1. Resolusi Layar Masih HD+, Kurang Tajam

Walaupun refresh rate-nya 120 Hz, resolusi layar Spark 40 masih 720 x 1600 piksel (HD+) dengan kepadatan sekitar 263 ppi.

Konsekuensinya, teks kecil dan detail gambar nggak setajam layar Full HD+.

Buat nonton video 1080p atau baca artikel panjang, mata yang sensitif mungkin bakal kerasa kurang puas.

2. Kurang Cocok Buat Pemakaian Berat

HP ini ditenagai MediaTek Helio G81 (12 nm).

Buat chat, browsing, dan medsos sih aman. Tapi kalau lo pakai buat gaming berat atau multitasking ekstrem, performanya bakal ngos-ngosan.

Efek sampingnya, HP bisa cepat panas dan lebih boros baterai saat dipaksa kerja keras.

Jadi menurut gue, ini HP yang memang didesain buat pemakaian santai, bukan power user.

3. Tidak Ada Kamera Ultrawide, Sayang Banget

Walaupun ada tiga lingkaran kamera, hanya satu kamera yang benar-benar fungsional. Dua lainnya cuma sensor kedalaman dan pelengkap.

Ketiadaan kamera ultrawide bikin lo susah ambil foto grup besar, landscape, atau ruangan sempit.

Buat gue pribadi, di 2025, kamera ultrawide itu udah jadi kebutuhan dasar, bukan bonus.

4. Belum Ada Gyro Hardware

Tanpa gyro hardware, pengalaman main game tertentu dan fitur AR jadi terbatas.

Buat sebagian orang mungkin bukan masalah besar, tapi buat pengguna aktif, ini jelas kekurangan yang perlu dipertimbangkan.

Kesimpulan: Tecno Spark 40 Layak Dibeli atau Skip?

Menurut gue, Tecno Spark 40 layak dibeli kalau lo:

• Cari HP murah 1 jutaan
• Pengen layar super mulus 120 Hz
• Butuh baterai awet + fast charging kencang
• Pemakaian harian ringan dan santai

Tapi kurang cocok kalau lo:

• Sering gaming berat
• Butuh kamera ultrawide
• Peduli resolusi layar tajam

Overall, Tecno Spark 40 adalah HP entry level yang fokus ke kenyamanan harian, bukan pamer spesifikasi.

Dengan segala plus-minusnya, menurut gue ini pilihan aman buat pengguna kasual yang pengin HP murah tapi nggak terasa murahan.